Sumber Berita : Romulo, M.Hum (Kurator Museum Sri Baduga)
Mahasiswa Prancis Magang Di Museum Sri Baduga
Tahun 2015, Paris mengirimkan seorang mahasiswi untuk magang di Museum Sri Baduga, namanya Melusine Blondel (20 tahun), yang sedang menyelesaikan studi Master Program di The Ecole du Louvre Paris. Perguruan Tinggi The Ecole du Louvre Paris merupakan perguruan tinggi ternama di Perancis, khusus mendidik mahasiswa yang memiliki minat di bidang the history of art and museology sejak tahun 1929. Tahun 2009, Indonesia melaksanakan kerjasama dengan Kementerian Kebudayaan Prancis sehingga mengeluarkan MoU antara Universitas La Rochelle dengan Universitas Padjadjaran Bandung. Tahun 2013, Indonesia mengirimkan sebanyak 10 mahasiswa lulusan terbaik Program S2 Museologi UNPAD ke University of La Rochelle dan Universitas lainnya di Prancis untuk mengikuti kursus intensif tentang permuseuman selama 3 (tiga) minggu. Sebagai balasannya, tahun 2015 Prancis mengirimkan mahasiswanya untuk magang selama 2 bulan di Museum-museum di Indonesia, salah satunya adalah Museum Negeri Sri Baduga di Bandung. Program ini akan berlanjut pada tahun 2016, Prancis akan mengirimkan 2 (dua) mahasiswinya untuk magang di Bandung selama 2 (dua) bulan yaitu Juli sampai dengan Agustus 2016.
Selama magang di Museum Sri Baduga tahun 2015, Kepala Museum Sri Baduga, Drs. Sajidin Aries menugaskan seorang Staf Pamong Budaya Ahli sebagai Tutor, yang memiliki kemampuan komunikasi dalam Bahasa Inggris serta memahami budaya Jawa Barat, khususnya museum dan koleksinya. Selain itu Kepala Museum Sri Baduga memberi kesempatan kepada Mahasiswi tersebut untuk mengunjungi Gedung Sate sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan juga Museum-museum di Kota Bandung, diantaranya adalah Museum Konperensi Asia-Afrika, Museum Geologi, Museum Mandalawangsit dan berkuliner dengan masakan khas Sunda. Dalam kesempatan berbeda, Kepala seksi Pemanfaatan juga mengajak Melusine Blondel mengunjungi situs Gua Pawon.
Gambar 1. Melusine dan Staff Seksi Pemanfaatan Museum Negeri Sri Baduga mengunjungi Situs Gua Pawon,
Kp Desa Masigit, Citatah, Padalarang, Kab. Bandung Barat
Selama 2 (dua) bulan magang di Museum Sri Baduga, Tutor tersebut memberi pengalaman memandu pengunjung baik dewasa maupun usia remaja, dengan komunikasi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Kegiatan ini sengaja diberikan oleh Tutor tersebut untuk memberi peluang bagi pengunjung bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan Prancis, misalnya masalah keluarga, ketertarikannya di bidang budaya, mengapa memilih Museum Sri Baduga, dan lain-lain. Dialog yang terjadi antara Melusine dan pengunjung akan memicu semangat anak-anak muda untuk menggeluti bidang humaniora selain bidang sains atau teknologi. Dan juga, diharapkan generasi muda akan semakin bangga menjadi bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya yang menjadi daya tarik bagi orang asing untuk datang ke Indonesia, khususnya Jawa Barat.
Gambar 2. Melusine Blondel mengadakan dialog kepada pengunjung Museum Sri Baduga
Kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Melusine Blondel adalah keterkaitan koleksi dengan publik, Museum Sri Baduga memiliki ruang khusus alat-alat musik tradisional untuk dapat dimainkan oleh pengunjung. Tutor memberikan kesempatan kepada mahasiswi magang untuk mempelajari dan memainkan suling Sunda bersama-sama pengunjung lainnya. Dan pada kesempatan berbeda, beliau memperkenalkan naskah-naskah kuno dan koleksi-koleksi yang disimpan di ruang storage Museum Sri Baduga. Untuk memberi pengalaman kerja di Indonesia, mahasiswi magang tersebut diwajibkan mengikuti apel pagi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat setiap senin dan hari Nasional, misalnya pada tanggal tujuh belas Agustus.
Gambar 3. Mahasiswi magang diperkenalkan naskah-naskah kuno, koleksi Museum Sri Baduga
Mahasiswi The Ecole du Louvre, Paris yang melakukan magang di Museum Sri Baduga 2015 tampaknya memberi kesan positif di Prancis, khususnya di universitas dimana mahasiswa tersebut menyelesaikan studinya, terbukti Kementerian kebudayaan, Prancis mengirimkan kembali 2 (dua) mahasiswinya ke Bandung pada tahun 2016 meskipun saat ini kedua negara baik Prancis maupun di Indonesia, khususnya Jawa Barat diterpa isu terorisme, namun tidak menjadikan halangan bagi kedua Negara ini untuk bekerja sama dalam bidang kebudayaan.