Bandung, 6 September 2017
Sumber Berita : THEOFILUS RICHARD (Tribun Jabar)
Museum Sri Baduga Mengenalkan Budaya Menulis di Atas Kertas Daluang
Pameran kreasi kertas daulang yang diselenggarakan Museum Sri Baduga pada 24 Agustus hingga 13 September 2017 diharapkan menjadi ajang perajin dan seniman mencari inspirasi. "Inspirasi ini diharapkan muncul imajinasi, para pengrajin bisa memanfaatkan kertas daluang," ujar Esther Miori, Kepala Museum Sri Baduga kepada wartawan di Museum Sri Baduga, Rabu (6/9/2017).alai Museum Negeri Sri Baduga Jawa Barat tahun 2017 ini gelar pelatihan pra ISO 9001:2015 sebagai museum berkelas standar internasional yang akan masuk level dunia bagi pariwisata di Jawa Barat.
Seniman dan perajin dijadikan satu di antara target pengunjung yang hadir ke pameran bertajuk "Hidden Treasure: Daluang, Fuya, dan Tapa" karena ia berharap para pengrajin dapat meneruskan budaya ini. "Ini demi sebuah kepentingan anak bangsa sebagai pemelihara budaya," ujarnya. Diadakannya pameran ini, diharapkan budaya membuat dan menulis di atas kertas daluang akan kembali dikenali oleh generasi muda.
Kertas daluang adalah kertas yang dibuat dari bahan kulit kayu yang diolah secara tradisional. Dalam pameran ini, Museum Sri Baduga juga menggandeng Museum Kaki Lima sebagai bagian dari pameran. Museum Kaki Lima akan mengajari pengunjung dari kalangan pelajar untuk membuat kertas daluang. "Peninggalan warisan leluhur kita dahsyat dan masyarakat harus mengenal. Kita juga selain mengenalkan, juga mengantarkan warisan budaya ini bisa jadi inspirasi para pengrajin," ujarnya. Berbagai karya kerajinan semisal baju tradisional dan Alquran berusia beberapa abad dipamerkan dalam pameran ini. Anda juga akan mengenal berbagai kreasi yang bisa dibuat dari bahan kertas daluang.
- Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga -