YUUU........ NGABUBURIT .......
DI MUSEUM SRI BADUGA
BERSAMA
...... DONGENG BENGKIMUT .......
24 Juni 2016
Sumber Berita : Iip Sarif Hidayat (Edukator Museum Sri Baduga)

Contoh positif lainnya dari kegiatan Ngabuburit yang kebanyakan dilakukan di pedesaaan menggunakan alat yang cukup sederhana seperti alat permainan tradisional anak-anak diantaranya; bermain panggal, kelereng, congklak, anyang-anyangan, sapintrong, dll. Berbeda dengan tingkat kretivitas anak-anak yang ada di kota-kota besar mereka memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia dan cukup terjankau jarak tempuh dari tempat tinggal.
Dalam aktifitas untuk mengembangkan kreatifitas mereka memilih tempat yang murah, aman nyaman, bersih dan disenangi oleh anak-anak sebagai peserta, selain itu mereka memilih yang meriah dan mengandung unsur edukatif, seperti baru-baru ini, kegiatan ngabuburit yang dilakukan oleh Komunitas Dongeng Bengkimut (Bengkel Kriya Imut)yang dilaksana di museum negeri sri baduga jalan bkr no 185 bandung
Mereka berakaktivitas untuk mengembangkan kretifitas dengan memanfaatkan koleksi yang di pamerkan di ruang tata pameran museum sebagai media penunjang dalam kegiatan ngabuburit di museum. Ada pun kegiatan yang mereka lakukan seperti ;
- keliling-keliling melakukan pengamatan benda koleksi di setiap ruangan
- melakukan pencatatan salah satu benda koleksi untuk dideskripsikan sesuai kemampuan
- melakukan pencarian jejak koleksi yang mereka sukai
- melakukan kegiatan menggambar koleksi museum dengan karakter bebrbeda di sesuaikan dengan daya nalar masing-masing anak/peserta
- mereka mengilustrasikan museum melalui gambar yang mereka lihat contoh seperti museum bintang-binatang, museum tumbuhan, museum lukisan, museum wayang, museum kesenian dan lain-lain yang penting punya ide dan gagasan tentang museum
Komunitas Dongeng Bengkimut (Bengkel Kriya Imut) merupakan salah satu komunitas di kota bandung yang bergerak bidang edukasi cultural, pesertanya tidak hanya yang berdomisili di bandung saja tetapi ada yang dari luar kota bandung. Mereka merekrut anak-anak setingkat Sekolah Dasar yang mau bergabung dalam komunitas tersebut dengan instruktur yang handal. Dalam kegiatannya tidak hanya museum saja yang dijadikan objek adukatif tetapi mereka keliling ketempat objek wisata yang lainnya seperti wisata alam, religi, kuliner dll, .......