BANDUNG – Penggunaan teknologi menjadi salah satu poin penting di era digitalisasi. Pemanfaatan berbagai jenis teknologi telah dilakukan di banyak sektor, termasuk dunia pemerintahan khususnya dalam meningkatkan standar pelayanan.
Hal tersebut coba diadaptasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Mengacu pada Peraturan Gubernur Jawa Barat No 73 Tahun 2023 tentang Inovasi Daerah, Disparbud Jabar berupaya melahirkan terbosan baru yaitu dengan membuat Aplikasi Museum Sri Baduga.
Tujuan inovasi tersebut adalah menambah daya tarik sekaligus memberi pengalaman baru bagi pengunjung untuk lebih mengetahui beragam sejarah dan informasi yang dimiliki setiap koleksi museum melalui digitalisasi. Strategi ini juga dinilai lebih efisien karena segala hal tentang Museum Sri Baduga dapat disebarluaskan dengan jangkauan yang lebih besar.
“Aplikasi ini merupakan inovasi yang dibuat UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat yang intinya kita buat untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses koleksi Museum Sri Baduga. Karena, terkadang masyarakat ada yang ingin mengunjungi Museum Sri Baduga pada hari senin, dimana pelayanan tutup. Atau yang ingin datang ketika pelayanan sudah tutup di sore hari, maka kita arahkan untuk bisa download saja di Play Store untuk mendapatkan informasi sebelum datang ke sana. Aplikasi ini juga dibuat untuk memudahkan masyarakat melihat semua koleksi yang dipamerkan di Museum Sri Baduga,” kata Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar.
Aplikasi Museum Sri Baduga dirancang dan didesain sesederhana mungkin, namun tetap mengutamakan tampilan yang menarik. Aplikasi ini juga dilengkapi sejumlah fitur yakni Menu Home, Explore, FAQ, dan juga Scan Barcode.
Pada Menu Home (beranda), terdapat sejumlah fitur seperti Kolom Pencarian (search), Koleksi Pilihan, Kalender Kegiatan, dan Aktivitas Kegiatan. Fitur Kolom Pencarian (search) memungkinkan pengguna untuk menemukan informasi tentang koleksi atau hal lainnya yang terkait dengan museum. Sedangkan fitur Koleksi Pilihan berisi rangkuman informasi yang dibuat oleh user akses Pamong Budaya.
Fitur Kalender Kegiatan memuat jadwal lengkap dari berbagai acara, pameran, dan event lainnya yang diadakan oleh museum. Adapun fitur Aktivitas Kegiatan merangkum seluruh rangkaian acara yang pernah dilaksanakan di Museum Sri Baduga.
Selanjutnya pengguna bisa menjelajahi Menu Explore. Di dalamnya terdapat fitur Kategori Koleksi, Lokasi Museum, Sejarah Museum, hingga informasi mengenai Sosial Media yang berkaitan dengan Museum Sri Baduga.
Berikutnya ada Menu FAQ (Panduan Pengguna). Dalam menu ini, disediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum yang sering diajukan oleh pengguna tentang museum, koleksi, acara, fasilitas, serta layanan lainnya.
“Fitur-fitur di aplikasi ini dibuat untuk meningkatkan informasi agar lebih mudah dan jangkauannya lebih luas. Sehingga kita bisa melakukan promosi lebih luas lagi,” jelas Kadisparbud.
Aplikasi ini tentunya diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempromosikan serta mengenalkan koleksi benda cagar budaya yang terdapat di Museum Sri Baduga. Selain itu, dengan pemanfaatan digitalisasi dapat membantu siapapun mengakses informasi terkait benda cagar budaya secara cepat, tepat, dan berkeadilan.
Penulis: Bagusthira Evan Pratama