PERMAINAN ANAK TRADISIONAL
DI MUSEUM SRI BADUGA
03 Juni 2016
Sumber Berita : Wiwin Winarti (Edukator Museum Sri Baduga)
Permainan anak tradisional merupakan identitas kebudayaan bangsa yg harus senantiasa terjaga keutuhan dan kelestariaanya. Mengingat zaman semakin maju mengakibatkan permainan anak yang semakin beraneka ragam. Di setiap daerah memiliki permainan tradisional yg berbeda-beda hal ini disebabkan perbedaan kultur dan kondisi wilayah serta lingkungan daerahnya. Permainan merupakan satu diantara unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan tradisional memberikan pengaruh yg besar terhadap kejiwaan, replek, kesabaran, keseimbangan, keakraban dengan alam kemampuan motorik serta memahami nilai-nilai kehidupan sosial anak dimasa yg akan datang. Manfaat permainan tradisional dapat menimbulkan inisiatif, kreativitas bagi anak untuk menciptakan dan inovasi untuk memproduksi permainannya sendiri. Seiring dengan kemajuan zaman membawa dampak terkikisnya aneka permainan tradisional. Permainan tradisional seakan tergantikan oleh permainan game online, video game, dan playstation, besar kemungkinan permainan tradisional tidak dikenal lagi. Memperhatikan hal tersebut, kiranya perlu adanya upaya untuk menggali, melestarikan, mengembangkan serta memanfaatkan terhadap permainan tradisional anak-anak. Permainan tradisional akan terus bertahan apabila dilestarikan secara turun temurun.
Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga menggelar pameran permainan anak tradisional. Dalam acara ini, anak-anak diberikan kesempatan untuk mengetahui permainan tradisional jawa barat. Selain itu, anak-anak diajarkan untuk membuat alat permainan seperti egrang, bakiak, congklak kayu, kelom batok. Tidak hanya anak-anak, dalam acara ini pameran warisan tak benda ditujukan untuk remaja dan dewasa mengenal budaya tak benda jawa barat seperti kuda ronggeng, ronggeng gunung, penca dan lainnya. Mahasiswa, guru, dosen dan orang tua sangat tertarik dengan pameran tersebut. Ciri khas budaya Jawa Barat yang jarang bahkan belum sempat dilihat oleh pengunjung sebelumnya dapat dilihat dalam acara tersebut. Acara tersebut juga diikuti oleh mojang jajaka yang menjadi duta budaya jawa barat, mereka diberikan pengetahuan tambahan budaya jawa barat.