Posted on May 24, 2017
Berdasarkan surat edaran Sekretariat Daerah Nomor : 061.2/21/Org tentang Penetapan Jam Kerja Pada Bulan Ramadhan 1438 H/2017 M, di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menunjuk pada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 62 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 34 Tahun 2013 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka diberitahukan jam kerja Museum Negeri Sri Baduga tertanggal Sabtu, 27 Mei 2017 s.d Sabtu 24 Juni 2017 adalah Sebagai Berikut : 1. Hari Selasa s.d Kamis : Jam 08.00 - 14.00 WIB 2. Hari Jumat : Jam 08.00 - 14.30 WIB 3. Hari Sabtu dan Minggu : Jam 08.00 - 12.00 WIB 4. Hari Senin dan Hari Libur Nasional : Libur Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, agar menjadi maklum. ( Read More )
Posted on May 02, 2017
Balai Museum Negeri Sri Baduga Jawa Barat tahun 2017 ini gelar pelatihan pra ISO 9000 2015 sebagai museum berkelas standar internasional yang akan masuk level dunia bagi pariwisata di Jawa Barat. Kepala Balai Museum Sri Baduga melalui Kasubbag TU Pardomuan Pakpahan, S.Pd, M. Pd mengatakan, pelatihan pra ISO 9000 2015 kedepannya jelas akan membawa visi Disparbud Jabar dalam pengelolaan pariwisata salah satunya Museum Negeri Sri Baduga selayaknya sudah memasuki berstandar internasional pada ISO 9001 2015 pada tahun 2018 mendatang. " Museum Negeri Sri Baduga sudah selayaknya saat ini masuk kategori museum termaju di Indonesia. Dengan syarat mutu dan kualitas pelayanan museum sudah masuk dalam kelas internasonal. Kami sengaja memberanikan diri mengikuti pra ISO 9000 2015 dengan target tahun 2018 bisa menerapkan ISO 9001 2015," kata Pardomuan. ( Read More )
Posted on Apr 28, 2017
Disampaikan dengan hormat kepada seluruh pengunjung Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga, sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Jiwa Korsa dalam rangka peningkatan kapasitas SDM Aparatur Pengelola Museum Sri Baduga, maka pada tanggal 3 d a n 4 M E I 2017 Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga TUTUP. Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga buka kembali seperti biasa pada hari J U M A T, 5 M E I 2017 PUKUL 08.00 WIB s.d 16.00 WIB. Demikian agar menjadi maklum. ( Read More )
Posted on Apr 21, 2017
Naskah bertuliskan Arab yang diduga berasal dari Abad ke-19 kini menambah koleksi Museum Sri Baduga. Empat naskah tersebut didapatkan pihak museum dari warga Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. "Empat naskah kita peroleh dari Kota Cirebon," kata Kasi Perlidungan Museum Sri Baduga Nita Julianita, di Museum Sribaduga, Jalan BKR, Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/4/2017). Naskah tersebut telah dibidik Tim Pengkaji Museum Sri Baduga sejak setahun lalu. Setelah dirasa layak secara fisik, isi, dan nilai kompensasinya oleh tim ahli, pihaknya kemudian meminta naskah tersebut dari seorang warga. Namun, naskah tidak dihibahkan. Sang pemilik naskah kuno itu meminta kompensasi. Pemberian kompensasi pun dilakukan sebagai apresiasi terhadap masyarakat. ( Read More )
Posted on Mar 09, 2017
Hingga awal tahun 1980-an, bedak dan pendingin wajah "Kansai" sangat beken di kalangan remaja putri serta perempuan dewasa Kota bandung dan Sekitarnya. Perempuan lanjut usia pun ingin memulas wajah mereka memakai bedak atau pendingin wajah "Kansai". "Saya masih ingat, begitu pagi datang, orang-orang datang silih berganti datang ke sini untuk beli jamu buatan Ibu (sebutan Inggit Garnasih). Mulai dari bedak, kasat untuk jerawat, ningrum untuk menghaluskan kulit, hingga jamu seduh untuk peranakan, dan kewanitaan," ujar Tito Zeni Asmarahadi (65), anak ke-4 dari 6 bersaudara pasangan Ratna Djuami dan Asmarahadi. Ratna adalah anak angkat Inggit Garnasih dan Soekarno. Hal itu dilontarkan Tito saat pelatihan membuat jamu tradisional ala Ibu Inggit Garnasih, Rabu (8/3/2017), di teras belakang Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, Jalan Inggit Garnasih (dulu Jalan Ciateul No. 8) Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. Acara digelar berkat kerjasama Balai Pengelolaan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga dengan Komunitas API Bandung. ( Read More )