Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat

Alamat : Jl. L. L. R.E. Martadinata No.209, Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40113

Telepon : (022) 7273209- (022) 7103605 - Fax : (022) 7271385 - (022) 7234656

Email : uptdpkdjb@jabarprov.go.id

- Taman Budaya, Museum Sri Baduga, Tugu Monumen Perjuangan, Gedung Kesenian Rumentang Siang, Pengembangan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat, Rumah Inggit Garnasih, Rumah Angklung. -

Berita Terkini

  • Penerapan ISO 9001:2015 Akan Membawa Museum Sri Baduga Masuk kelas Dunia

    Posted on May 02, 2017

    Balai Museum Negeri Sri Baduga Jawa Barat tahun 2017 ini gelar pelatihan pra ISO 9000 2015 sebagai museum berkelas standar internasional yang akan masuk level dunia bagi pariwisata di Jawa Barat. Kepala Balai Museum Sri Baduga melalui Kasubbag TU Pardomuan Pakpahan, S.Pd, M. Pd mengatakan, pelatihan pra ISO 9000 2015 kedepannya jelas akan membawa visi Disparbud Jabar dalam pengelolaan pariwisata salah satunya Museum Negeri Sri Baduga selayaknya sudah memasuki berstandar internasional pada ISO 9001 2015 pada tahun 2018 mendatang. " Museum Negeri Sri Baduga sudah selayaknya saat ini masuk kategori museum termaju di Indonesia. Dengan syarat mutu dan kualitas pelayanan museum sudah masuk dalam kelas internasonal. Kami sengaja memberanikan diri mengikuti pra ISO 9000 2015 dengan target tahun 2018 bisa menerapkan ISO 9001 2015," kata Pardomuan. ( Read More )

  • * PENGUMUMAN *

    Posted on Apr 28, 2017

    Disampaikan dengan hormat kepada seluruh pengunjung Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga, sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Jiwa Korsa dalam rangka peningkatan kapasitas SDM Aparatur Pengelola Museum Sri Baduga, maka pada tanggal 3 d a n 4 M E I 2017 Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga TUTUP. Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga buka kembali seperti biasa pada hari J U M A T, 5 M E I 2017 PUKUL 08.00 WIB s.d 16.00 WIB. Demikian agar menjadi maklum. ( Read More )

  • Melihat Empat Naskah Kuno di Museum Sri Baduga

    Posted on Apr 21, 2017

    Naskah bertuliskan Arab yang diduga berasal dari Abad ke-19 kini menambah koleksi Museum Sri Baduga. Empat naskah tersebut didapatkan pihak museum dari warga Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. "Empat naskah kita peroleh dari Kota Cirebon," kata Kasi Perlidungan Museum Sri Baduga Nita Julianita, di Museum Sribaduga, Jalan BKR, Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/4/2017). Naskah tersebut telah dibidik Tim Pengkaji Museum Sri Baduga sejak setahun lalu. Setelah dirasa layak secara fisik, isi, dan nilai kompensasinya oleh tim ahli, pihaknya kemudian meminta naskah tersebut dari seorang warga. Namun, naskah tidak dihibahkan. Sang pemilik naskah kuno itu meminta kompensasi. Pemberian kompensasi pun dilakukan sebagai apresiasi terhadap masyarakat. ( Read More )

  • Mereka Belajar Bikin Bedak "Kansai" Ala Inggit

    Posted on Mar 09, 2017

    Hingga awal tahun 1980-an, bedak dan pendingin wajah "Kansai" sangat beken di kalangan remaja putri serta perempuan dewasa Kota bandung dan Sekitarnya. Perempuan lanjut usia pun ingin memulas wajah mereka memakai bedak atau pendingin wajah "Kansai". "Saya masih ingat, begitu pagi datang, orang-orang datang silih berganti datang ke sini untuk beli jamu buatan Ibu (sebutan Inggit Garnasih). Mulai dari bedak, kasat untuk jerawat, ningrum untuk menghaluskan kulit, hingga jamu seduh untuk peranakan, dan kewanitaan," ujar Tito Zeni Asmarahadi (65), anak ke-4 dari 6 bersaudara pasangan Ratna Djuami dan Asmarahadi. Ratna adalah anak angkat Inggit Garnasih dan Soekarno. Hal itu dilontarkan Tito saat pelatihan membuat jamu tradisional ala Ibu Inggit Garnasih, Rabu (8/3/2017), di teras belakang Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, Jalan Inggit Garnasih (dulu Jalan Ciateul No. 8) Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. Acara digelar berkat kerjasama Balai Pengelolaan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga dengan Komunitas API Bandung. ( Read More )

  • Ternyata Ibu Inggit Itu . . .

    Posted on Feb 17, 2017

    Cerita tentang Inggit Garnasih yang dibawakan secara monolog oleh Lely Mei dari Komunitas Api Bandung, memunculkan tanya dalam benak para penonton di Auditorium Museum negeri Jawa Barat Sri Baduga. Dalam monolog bertajuk "Perjalanan rasa "(Inggit Garnasih), Lely pun menyebut nama-nama yang terkait sosok Inggit. Diungkapkan pula makna nama Inggit Garnasih yang berasal "hegar" (segar menghidupkan) dan "asih" (penuh rasa cinta). Sementara Inggit, dari kata "ringgit" karena untuk mendapatkan senyuman Garnasih, seakan memperoleh uang ringgit. Memang tak banyak literasi yang menceritakan sosok Inggit Garnasih, istri kedua Sukarno. "Karena kurang dikenal. Sangat sedikit buku sejarah yang menceritakan sosok Inggi. Generasi sekarang pun kurang mau mengenal dan mengetahui sejarah. Maka, pada peringatan Inggit Garnasih ke-129 tahun ini, kami menggelar cerita Inggit dalam bentuk monolog. Harapannya, kiprah Inggit di balik kesuksesan Sukarno sebagai sang proklamator diketahui generasi sekarang," ujar Kepala Balai Pengelolaan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Sajidin Aries, Jumat (17/2/2017). ( Read More )

Video

Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat


Ary Heriyanto, S.STP., M.M.
Profil Pejabat Dinas

Statistik Web

Jumlah Pengunjung :

Alamat IP Anda

Paduan Suara

Museum di Hatiku